masukkan script iklan disini
Ketua MPR Ahmad Muzani menilai gelondongan kayu besar yang terbawa banjir bandang di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat bukan berasal dari pohon yang baru tumbang akibat badai.
Ia menyebut dari foto dan video yang beredar, kayu-kayu itu tampak seperti hasil tebangan lama yang tersimpan di hulu sebelum akhirnya hanyut saat banjir besar datang.
Muzani meminta pemerintah memberi perhatian serius pada dugaan pembalakan liar di Sumatra karena praktik itu dapat memperparah bencana di masa depan.
Ia mengatakan jika benar kayu-kayu tersebut adalah hasil tebangan, maka itu menandakan adanya kegiatan ilegal yang tidak terkendali dan memperparah dampak banjir bandang.
Meski begitu, Muzani tidak menjawab secara tegas apakah pemerintah maupun DPR telah menemukan bukti bahwa penebangan hutan menjadi penyebab langsung bencana tersebut.
Data citra satelit sejak 2016 hingga 2025 menunjukkan pembukaan lahan di Sumut berlangsung masif dalam satu dekade terakhir.
Walhi Sumut mencatat sekitar dua ribu hektare hutan di Sumatera Utara rusak dalam 10 tahun terakhir dan kondisi itu diduga kuat memicu banjir bandang di berbagai wilayah.
Direktur Eksekutif Walhi Sumut Rianda Purba menegaskan pemicu utama bukan semata-mata cuaca ekstrem, tetapi kerusakan hutan dan alih fungsi lahan oleh sejumlah perusahaan.
Ia juga membantah pernyataan pemerintah daerah yang menyebut banjir murni dipicu kondisi cuaca.
